Breaking News

Laga Tragis Yang Menjadi Akhir Kisah Sang Legenda "Kampa Tampo" Di Arena Tedong Silaga

tedong silaga kampa tampo
Sang legenda "Kampa Tampo"

Sorakan penonton bergemuruh saat kedua petarung kelas berat memasuki arena To'Yasa Akung, Jumat (28/12/2018). Saat itu waktu menunjukan pukul 14.33 WITA.

Tepat berada dibawah kaki Gunung Sesean, kedua petarung akan saling beradu menjadi yang terbaik, karena kedua sama-sama memiliki rekor kemenangan yang fantastik.

Kampa Tampo, dengan segudang skill saat berhadapan dengan lawannya menjadi sangat terkenal sejak berhasil meng-KO Rambo Japal di arena Pangli beberapa tahun lalu. Sedangkan sang lawan, Penton, berhasil melibas sang petarung kelas berat lainnya, yaitu Dorce di Malakiri pada 2015 lalu.

Laga keduanya pun tentunya mendapat perhatian serius dari masyarakat Toraja pencinta Tedong Silaga. Hal tersebut terlihat sejak pagi, dimana seluruh tempat duduk dan pondok di arena penuh sesak dipadatai masyarakat yang datang dari seluruh penjuru Toraja.

Bagi masyarakat Toraja, menyaksikan langsung laga kelas berat yang sarat akan gengsi ini tentunya tak ingin dilewatkan. Apalagi duel keduanya dilangsungkan tepat di hari libur Natal dan Tahun Baru.

Jalannya Laga Yang Menjadi Akhir Hidup Sang legenda

Duel Kampa Tampo vs Penton pun sebentar lagi akan dilangsungkan. Dari atas pondok, panitia melalui Pong Oges memberikan sejumlah instruksi terkait duel kelas berat yang tak lama lagi dilangsungkan.

Sang pembunuh berdarah dingin "Kampa Tampo" akan memasuki arena melalui pintu 1 yang berada disebelah barat laut, sedangkan Sang Bulldozer "Penton" akan masuk melalui pintu 2 disebelah tenggara.

Setelah melalui beberapa tahapan-tahapan persiapan duel tersebut, Kampa Tampo yang diiringi oleh kru Tim Kampa Tampo terlihat memasuki arena melalui pintu 1. Meski sudah berusia uzur, namun aura sebagai pembunuh berdarah dingin tetap terlihat. Sementara itu sang lawan, Penton masuk melalui pintu 2 yang juga mendapat kawalan serta iring-iringan dari kru One Team Sikamali'.

Kampa Tampo Tedong Silaga
Kondisi Tampo yang terbaring lemah usai saling bertabrakan dengan Penton


Dengan menggunakan terpal, kedua petarung lalu ditutupi. Seorang panitia lalu memberi garis batas bagi keduanya di tengah arena. Setelah semuanya beres, Ne' Era lalu memberikan aba-aba kepada kedua pawang untuk melepaskan masing-masing kerbaunya.

Kedua kerbau kelas berat lalu dilepaskan dan tanpa pikir panjang keduanya lalu berlari dengan sekuat tenaga untuk saling bertabrakan. Tiba-tiba terdengar bunyi benturan keras dari hasil tabrakan tersebut disertai dengan Kampa Tampo yang langsung lunglai sepersekian detik usai tabrakan dengan Penton.

Baca Juga :

Tampil Memukau Di Arena To'Yasa Akung Menjadi Bukti Bolong Pantan Pantas Menjadi The Next Banteng

Penonton lalu bersorak melihat kondisi kedua petarung yang tak melanjutkan pertarungannya. Saat Tampo mulai lunglai, Penton juga hanya terlihat terdiam namun tetap berdiri tegar. Beberapa kru dari kedua tim lalu mendekati keduanya.

Kondisi Tampo dengan kedua kaki belakang yang mungkin mengalami cidera semakin memburuk beberapa saat kemudian. Terlihat darah mengalir dari dalam hidungnya. Sementara Penton yang tetap berdiri tegar terlihat tetap terdiam dan kebingungan. Beberapa kru dari OTS lalu menghampirinya untuk menyiram kepala serta badannya dengan air dan beberapa menit kemudian ditarik keluar dari arena oleh sang pawang Rorro Bulo yang terkenal akan kehebatannya sebagai pawang dari kerbau-kerbau petarung OTS beserta para kru.

Beberapa menit kemudian kondisi Tampo mulai sekarat. Terlihat sang petarung legenda tak lagi bisa mengangkat kepalanya. Ia pun terbaring lemah dalam kondisi makin kritis. Beberapa usaha dari kru serta pawang untuk menuntunnya berdiri tetap tak berhasil dilakukan.

Setelah lebih sejam berada di lapangan, kondisi Tampo makin sekarat. Panitia lalu menginstrusikan kepada para kru untuk menarik sang kerbau dari dalam arena.

Hingga admin menuliskan artikel ini, ada beberapa kabar yang beredar jika Tampo saat ini masih dalam kondisi hidup meski masih dalam kondisi sekarat.

Kondisi Kampa Tampo yang saat ini dikabarkan masih tetap hidup meski dalam kondisi sekarat (Sumber gambar : facebook.com/Sarmin Paembonan Funk-Lee)

Laga melawan Penton menjadi akhir kisah Kampa Tampo sang legenda pembunuh berdarah dingin di arena Tedong Silaga. Kondisi sekarat yang dialami mau tidak mau membuat Tampo tak lagi bisa turut serta meramaikan ritual adat Tedong Silaga di Toraja.

Tapi, bagaimanapun kondisi yang dialami Tampo saat ini, di mata para penggemar serta pencinta Tedong Silaga ia tetaplah salah satu kerbau petarung terbaik yang pernah ada di Tondok Lepongan Bulan Tana Matari Allo.

Kita tentu tak akan lupa dengan ciri khas sang legenda saat beradu dengan lawannya di arena. Kemampuannya membaca pergerakan lawan serta pukulan-pukulan keras yang dilepaskan dengan tanduknya membuat lawannya sering menyerah saat berhadapan dengannya. Ibarat seorang petinju, Tampo adalah Muhammad Ali yang mampu mendikte pergerakan lawan, serta tahu kapan ia akan melepaskan pukulan-pukulan kerasnya.

Kejeniusan Tampo tak cukup disitu. Selain memiliki kemampuan unik yang jarang dimiliki oleh kerbau petarung lainnya, ia juga mampu membaca arah sasaran yang tepat saat lari menabrak lawannya. Entah mungkin sudah menjadi takdir dari akhir kisahnya tadi saat melawan Penton, Tampo terlihat seakan tak mengeluarkan banyak kemampuan yang dimilikinya selama ini. Hanya dengan sekali tabrak dengan sang lawan membuat sang legenda harus tersungkur dan tak bisa lagi berbuat banyak.




Laga melawan Penton pun mengakhiri karirnya sebagai kerbau petarung paling sangar dan cerdas dalam hiruk-pikuk ritual adat Ma'Pasilaga Tedong. Terima Kasih Tampo atas hiburan yang selama ini kau persembahkan kepada kami masyarakat Toraja Pencinta Tedong Silaga.










1 komentar: