Duel Kelas Berat Kampa Tampo vs Penton Berakhir Tragis, Saling Tabrak Membuat Tampo Harus Meregang Nyawa
To'Yasa Akung. Duel kelas berat antara Kampa Tampo (Tim Kampa Tampo) vs Penton (One Team Sikamali') di arena To'Yasa Akung, Jumat, 28 Desember 2018 berakhir dengan tragis.
Kampa Tampo yang turun ke arena melalui pintu 1 masuk terlebih dahulu sebelum lawannya, Penton, yang masuk melalui pintu 2. Duel kelas berat ini menyita perhatian puluhan ribu penonton yang memadati arena To'Yasa Akung.
Saat keduanya dilepas dari jarak kurang lebih 15 meter, baik Tampo maupun Penton langsung sama-sama berlari untuk saling menabrak. Tabrakan keras pun tak dapat terelakan. Tabrakan keras tersebut membuat Tampo langsung tersungkur, sementara sang lawan Penton hanya bisa terdiam. Para kru dari Tim Kampa Tampo lalu masuk ke arena untuk mengecek keadaan Tampo yang sudah mulai lemah akibat saling tabrak dengan Penton.
Sementara itu, Penton yang mungkin juga merasakan kesakitan akibat benturan keras dengan Tampo pun tetap terdiam beberapa saat sebelum berlari ke belakang.
Karena kondisi Tampo yang sudah terlihat lemah, serta Penton yang hanya bisa terdiam tanpa melakukan perlawanan lanjut membuat bebera[a Panitia turun langsung ke lapangan untuk mengecek tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Beberapa kru dari Tim Kampa Tampo terlihat mencoba membangunkan Tampo, namun usaha tersebut tak berhasil. Beberapa menit kemudian Tampo yang awalnya masih bisa mengangkat kepalanya perlahan-lahan mulai membaringkan kepalanya. Tabrakan tersebut ternyata berakibat fatal bagi Tampo karena beberapa saat kemudian Tampo dinyatakan tewas. Sementara sang lawan, Penton, lalu dibawah oleh kru OTS kembali ke kandangnya.
Para panitia lalu mengadakan diskusi mengenai hasil laga, apakah duel tersebut berakhir dengan draw atau kemenangan diberikan kepada Penton.
Diskusi pun berjalan alot karena sebelum duel dimulai, waktu yang ditentukan menjadi masalah. Panitia melalui Ne' Era sebelum menanyakan sistem waktu yang dipakai ketika salah satu diantaranya tersungkur alias tewas di tempat. Namun ternyata pertanyaan tersebut tak digubris oleh beberapa panitia yang langsung memberikan aba-aba kepada kedua kru untuk melepaskan masing-masing kerbaunya.
Alhasil, tanpa adanya aturan tersebut membuat diskusi berjalan alot. Setelah beberapa menit berdiskusi, kesepakatan pun tercapai. Penton dinyatakan tetap memenangkan laga, namun dengan persentase 70:30.
Sementara Presiden Kampa Tampo tetap mengakui kekalahan Tampo dari Penton dengan persentase 100%.
Panitia lalu melanjutkan pengumuman jika jasad Tampo akan dijadikan hidangan untuk para penari Ma'Badong di malam hari.
Tidak ada komentar